BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Investasi fisiologi yang terjadi pada
wanita, termasuk semua organisme betina dalam mencapai kehamilan, merupakan
kejadian luar biasa yang menakjubkan. Fertilisasi merupakan suatu proses awal
terbentuknya suatu kehamilan. Proses ini berlanjut dengan pembelahan sampai
terjadinya implantasi.
Seseorang dapat dinyatakan hamil apabila
hasil konsepsi tertanam di dalam rahim ibu, yang biasa disebut kehamilan intra
uterin. Jikan hasil konsepsi tertanam diluar rahim hal itu disebut kehamilan
ekstra uterin. Apabila fertilisasi tidak berlangsung dengan baik, hal tersebut
dapat menyebabkan terjadinya abortus atau kelainan pada bayi. Sehingga
fertilisasi merupakan tonggak awal penciptaan manusia.
Proses
kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai
dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan , perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
B.
Rumusan
Masalah
a. Apa
itu Konsepsi dan bagaimana Proses Konsepsi ?
b. Apa
itu kehamilan ?
c. Bagaimana
proses pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ?
d. Bagaimana
perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan ?
e. Apa
Itu Kelahiran ?
f. Bagaimana
tanda – tanda persalinan ?
C.
Tujuan
a.
Tujuan
Umum
Tujuan Umum dari makalah ini adalah agar kami sebagai
penyusun dan pembaca dapat mengetahui proses konsepsi, kehamilan dan
melahirkan.
b. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari makalah ini adalah :
a. Untuk
mengetahui konsepsi dan proses terjadinya konsepsi
b. Untuk
mengetahui tentang kehamilan
c. Untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
d. Untuk
engetahui perubahan fisik yang terjadi selama hamil
e. Untuk
mengetahui tentang kelahiran
f. Untuk
mengetahu tanda – tanda persalinan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsepsi
1. Pengertian
Konsepsi
Konsepsi
disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Pembuahan
atau konsepsi merupakan awal dari kehamilan , dimana satu sel telur dibuahi
oleh satu sperma. Ovulasi (Pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari
siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi . Sel
telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba fallopi (saluran telur) yang
berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak
terjadi pembuahan , sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina
bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan maka sel telur yang
telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh
menjadi embrio (bakal janin).
2. Persiapan
Ovum Untuk Konsepsi
Proses penghasil telur terjadi di dalam
ovarium, khususnya folikel ovarium. Setiap bulan 1 ovum matang menjadi matur
dengan sebuah penjamu yang mengelilingi sel pendukung.
Saat ovulasi , ovum keluuar dari folikel
ovarium yang pecah karena kadar estrogen yang tinggi mengakibatkan meningkatnya
gerakan silia tuba tersebut untuk dapat menangkap ovum dan menggerakkannya
sepanjang tuba , menuju rongga rahim (kavum uteri).
Ada 2 lapisan pelindung yang mengelilingi
ovum yaitu lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zona pellusida, lingkaran luar disebut corona radiata yang terdiri dari sel –
sel oval yang disatukan oleh asam hialuronidase.
Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah
ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma ovum akan berdegenerasi dan
direabsorbsi.
3. Persiapan
Sperma untuk konsepsi
Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi
normal mengakibatkan pengeluaran semen yang mengandung 200 – 500 juta sperma ke
dalam vagina. Sperma bergerak den gan gerakan flagel pada ekornya. Beberapa
sperma dapat mencapai tempat fertilisasi dalam lima menit tetapi rata – rata
waktu yang dibutuhkan ialah 4 – 6 jam.
Sperma akan tetapa hidup dalam sistem
reproduksi wanita selama 2 – 3 hari. Kebanyakan sperma akan hilang divagina di
dalam lendir serviks, diendometrium atau sperma memasuki saluran yang tidak
memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterine , enzim – enzim
yang dihasilkan disana akan membantu kapasitas sperma.
Kapasitas adalah perubahan fisiologis yang
membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma (akrosom) sehingga terbentuk
lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim seperti hialuronidase keluar.
Enzim hialuronidase dibutuhkan agar sperma
dapat menembus lapisan pelindung ovum (corona radiata) sebelum fertilisasi.
4. Proses
fertilisasi
Ø Fertilisasi
berlangsung diampulla tuba.
Ø Apabila
sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum, baik sperma
maupun ovum akan berada dalam membran dan membran tidak lagi dapat ditembus
olehy sperma lain yang diseb ut reaksi zona.
Ø Pembelahan
meosis kedua oosit selesai dan nucleus ovum menjadi pronukleus ovum, kemudian
kepala sperma membesar dan menjadi pronukleus pria sedangkan ekornya
berdegenerasi.
Ø Nucleus
akan menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid (46)
dengan demikian konsepsi berlangsung
maka terbentuklah zigot (ovum) dibuahi sperma/sel pertama individu baru.
Ø Replikasi
sel mitosis yang disebut pembelahan dimulai saat zigot berjalan sepanjang tuba
uterine menuju uterus , perjalanan membutuhkan waktu 3-4 hari karena telur yang
difertilisasi membelah dengan sangat cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah
kemudian terbentuk sel – sel kecil yang dinamakan blastomer yang terbentuk pada
tiap pembelahan.
Ø Morula
terdiri atas 16 sel , berupa bola sel padat yang dihasilkan selama dalam 3
hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pellusida.
Ø Perkembangan
selanjutnya terjadi sewaktu morula mengapung bebas didalam uterus sehingga
cairan masuk ke dalam zona pellusida dan menyusup ke dalam ruang interseluler
di antara blastomer selanjutnya terbentuk ruang di dalam masa sel karena
ruangan interseluler itu menyatu dan terbentuklah struktur yang disebut
blastosit.
Ø Pembentukan
blastosit menandai diferensiasi utama pertama embrio.
Ø Masa
sel padat sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membran embrio disebut
amnion.
Ø Lapisan
sel luar yang mengelilingi rongga disebut trofoblas akan berkembang menjadi
membran embrio lain yaitu korion, bagian embrionik plasenta.
5. Nidasi
/ Implantasi
Implantasi
adalah penempelan blastosis ke dinding rahim , yaitu pada tempatnya tertanam.
Zona pellusida berdegenerasi dan trofoblas
melekatkan dirinya pada endometrium rahim
biasanya pada daerah fundus anterior atau posterior . antara 7 – 10 hari
setelah konsepsi trofoblas mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri
ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup , proses ini
dikenal sebagai nidasi. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita
akan mengalami pendarahan ringan akibat nidasi (bercak darah).
6. Plasentani
Setelah implantasi endometrium disebut
desidua. Desidua terdiri atas desidua basalis, desidua kapsularis, dan desidua
vera.
Desidua basalis adalah bagian yang
langsung berada di bawah blastosit tempat villi korion mengetuk pembuluh darah
disebut juga sebagai tempat plasentasi atau terletak antara hasil konsepsi dan
dinding rahim.
Desidua Kapsularis adalah bagian
yang menutupi blastosis atau meliputi hasilm konsepsi ke arah rongga rahim,
lama – kelamaan bersatu dengan desidua vera.
Desidua vera meliputi lapisan dalam
dinding rahim lainnya atau bagian yang melapisi sisa uterus.
B. Kehamilan
1.
Defenisi
Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin
dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya di awali dengan proses
pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan.
Kehamilan adalah dimulai dari hasil konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Saifuddin, 2008).
2.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Setelah
terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel sperma , kemudian
diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi
melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami
pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
Pertumbuhan
dan perkembangan embrio
Ø Minggu
ke o
Sperma
membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan
sampai 16 setelah menjadi morula masuk untuk menempel/berimplantasi kurang
lebih 11 hari setelah konsepsi.
Ø Minggu
ke 4 / bulan ke 1
Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul
adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung sirkulasi darah dan pencernaan
terbentuk.
Ø Minggu
ke 8 / bulan ke 2
Perkembangan
embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.
Ø Minggu
ke 12 / bulan ke 3
Embrio berubah menjadi janin, Denyut Jantung
Dapat dilihat dengan pemeriksaan USG, berbentuk manusia, gerakan pertama
dimulai , jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine.
Ø Minggu
ke 16 Bulan ke 4
System
musculosceletal matang, sistem saraf terkontrol , pembuluh darah berkembang
cepat, DJJ terdengar lewat doppler, pancreas memproduksi insulin.
Ø Minggu
ke 20 / Bulan ke 5
Verniks melindungi tubuh , lanugo menutupi tubuh , janin membuat jadwal untuk
tidur , menelan dan menendang.
Ø Minggu
ke 24 / bulan ke 6 :
Kerangka
berkembang cepat , perkembangan pernafasan di mulai.
Ø Minggu
ke 28 / bulan ke 7
Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu,
surfaktan mulai terbentuk di paru – paru, mata mulai buka dan tutup, bentuk
janin 2/3 bentuk saat lahir.
Ø Minggu ke 32
/ bulan ke 8
Lemak cokelat berkembang dibawah kulit ,
mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Ø Minggu
ke 38 / bulan ke 9
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak
bisa bergerak banyak , antibody ibu ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan
untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan tubuh bayi bekerja sendiri.
3.
Menentukan
Usia Kehamilan
Secara konvensional , kehamilan dihitung
dalam minggu , dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir. Ovulasi biasanya
terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera
setelah ovulasi , karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih
muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan
usia kehamilan. Dengan kata lain , seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang
mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur , maka
perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu. Untuk praktisnya
jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu dikatakan telah hamil 6
minggu.
Kehamilan berlangsung rata – rata selama 266
hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari
pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan
bisa dilakukan perhitungan berikut :
§ Tanggal
menstruasi terakhir ditambah 7
§ Bulan
menstruasi terakhir dikurangi 3
§ Tahun
menstruasi terakhir ditambah 1
Hanya 10 % wanita hamil melahirkan tepat pada
tanggal perkiraan persalinan , 50% melahirkan dalam waktu 1 miggu dan hampir
90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau sesudah tanggal perkiraan
persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan
persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi
periode 3 bulanan , yang disebut sebagai :
§ Trimester
pertama (Minggu 1 – 12)
§ Trimester
kedua (minggu 13 - 24)
§ Trimester
ketiga (minggu 25 - persalinan)
4.
Mendeteksi
Kehamilan
Jika
seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan
1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil. Pada awal kehamilan wanita hamil bisa
mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah. Pembengkakan
payudara terjadi akibat bbertambahnya kadar hormon wanita (tertuma estrogen dan
juga progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (Human
Chorionic Gonadotropin). Kedua hormon ini membantu memelihara kehamilan dan
mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada
awal kehamilan banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita
mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil , serviksnya lebih lunak dan
rahim juga lebih lunak dan membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi
kebiruan sampai ungu, karen pembuluhnya terisi darah.
Peruabahan
– perubahan ini terlihat pada pemeriksaan panggul Biasanya untuk menentukan kehamilan
dilakukan tes kehamilan pada air kemih , bisa dengan segera dan mudah
mendeteksi kadar HCG melalui air kemih.
Cara
lain untuk mendeteksi kehamilan :
1.
Mendengarkan Denyut Jantung
Janin
2.
Merasakan Pergerakan Janin
3.
Memeriksa rahim dengan USG
5. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan
pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan.
·
Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah
jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Karena
curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka
(dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30
minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekanvena yang
membawa darh dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung
meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25%
diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena
janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu.
Pada akhir kehamilan,
rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.Ketika melakukan aktivitas/olah
raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil
lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
·
Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih
berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau
lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat
sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal
meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin
menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan,
peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang
tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa
darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya
akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.
·
Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang
membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru
berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam
karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya danuntuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak
membesar.Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi
agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan
kualitas suara wanita hamil agak berubah.
·
Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan
rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa
panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama
berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita
hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik
karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.
·
Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah
bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening
dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu.
Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider
angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba)
bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh
darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
·
Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon
di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh
dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta
adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen
serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan
gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar
tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar
(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu
juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapihipertiroidisme (overaktivitas
kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan. Plasenta juga
menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan
kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon
adrenal di dalam darah.
Peningkatan kadar hormon in kemungkinan
menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut. Selama kehamilan
diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
Karena itu penderita diabetesyang sedang hamil bisa mengalami
gejala diabetes yang lebih buruk.
6.PERAWATAN SELAMA
KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6
dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur kehamilan dan tanggal
perkiraan persalinan. Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya
meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Kemudian dilakukan
pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai. Dengan
bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru;
sedangkan pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuanoftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi
rahim dan kelaian pada panggul. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan darah untuk sifilis,hepatitis, gonore,
infeksi klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat
besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanyadiberikan
tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang
ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi
sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
C. Melahirkan
Tanda – Tanda Persalinan
§ Merasakan
nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi.
§ Sulit untuk tidur.
§ Frekuensi
buang air kecil meningkat. Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi
akan turun ke tulang panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim bersandar lebih
sering pada kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin
meningkat dibandingkan biasanya.
§ Keluar
lendir kental bercampur darah dari vagina. Selama hamil, serviks Anda ditutupi
oleh lendir yang kental. Namun ketika mendekati persalinan, serviks Anda akan
membesar dan membuat jalan lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya bisa
bening, merah muda, atau sedikit berdarah. Namun lendir bercampur darah tidak
selalu menjadi tanda awal bahwa Anda akan melahirkan. Lendir ini bisa keluar
juga ketika Anda berhubungan seks pada saat sedang hamil atau melakukan
pemeriksaan vagina.
§ Merasakan kontraksi
palsu. Kontraksi ini biasa disebut Braxton Hicks atau terjadi pengencangan perut yang
datang dan pergi. Namun pengencangannya tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika
melahirkan. Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik. Berbeda
dengan kontraksi sungguhan, kontraksi Braxton Hicks dapat
hilang ketika Anda berpindah posisi atau relaks. Kontraksi ini akan Anda
rasakan sebelum mengalami kontraksi sungguhan. Perbedaan lain kontraksi
ini dengan kontraksi sungguhan, yaitu kontraksi Braxton
Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul, sementara
kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah
ke bagian depan perut.
§ Perubahan
pada serviks. Jaringan pada serviks Anda akan melunak atau menjadi elastis.
Jika Anda sudah pernah melahirkan, serviks Anda akan lebih mudah membesar
sekitar satu atau dua sentimeter sebelum persalinan dimulai. Namun jika Anda
baru pertama kali mengalami masa-masa ini, pembukaan serviks sebesar satu
sentimeter tidak bisa menjadi jaminan Anda akan segera melahirkan.
§ Air ketuban pecah.
Tanda melahirkan paling umum yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah
pecahnya air ketuban. Kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi sebelum
air ketuban pecah, tapi ada juga yang mengawalinya dengan pecahnya ketuban.
Ketika hal ini terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera.
Namun bahayanya, jika
air ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi
Anda akan lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu
melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal
ini terjadi, proses induksi akan dilakukan untuk keselamatan bayi
Anda. Jika Anda sudah mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit.
Biasanya persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
Sementara
dari segi emosional, Anda bisa merasa mudah marah atau moody selayaknya
masa-masa pramenstruasi.
Mendekati Masa Persalinan
Umumnya
proses melahirkan terjadi pada usia hamil 9
bulan atau 40 minggu. Pada usia tersebut fisik bayi
telah siap untuk menjalani kehidupan di luar rahim Anda. Namun tidak semua
wanita melahirkan pada kisaran waktu tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a. Konsepsi
disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma. Jika terjadi pembuahan
maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian
pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
b. Kehamilan
adalah dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Saifuddin,
2008).
Sperma
membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan
sampai 16 setelah menjadi morula masuk untuk menempel/berimplantasi kurang
lebih 11 hari setelah konsepsi.
c. Minggu
ke 4 / bulan ke 1
Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul
adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung sirkulasi darah dan pencernaan
terbentuk.
d.
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan
pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan.Perubahan
perubahan yang terjadi antara lain Jantung
dan pembuluh darah, ginjal, paru , kulit dan hormon.
e.
Tanda – Tanda Persalinan : Merasakan
nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi,Sulit
untuk tidur, Frekuensi buang air kecil meningkat. Beberapa pekan atau jam
sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul Anda.
f.
Saran
Proses
konsepsi, kehamilan dan melahirkan merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahui, oleh karena itu diharapkan kepada para pembaca untuk meningkatkan
pemahaman mengenai proses terjadinya konsepsi, kehamilan hingga kelahiran.
DAFTAR
PUSTAKA
Jannah,Nurul.2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan . Andi Offset.Yogyakarta.
Rukiah,Yeyeh.dkk.
2012. Asuhan Kebidanan I - Kehamilan. Trans Info Medika.Jakarta.
Prawirohardjo,Sarwono. 2012. Ilmu
kebidanan. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
EGC;
www.katalogibu.com. Proses Kehamilan Mulai Awal
Hamil Hingga Melahirkan.
Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar